Selasa, Juli 30, 2002

Yah.... Sepertinya kita harus mengambil hikmah dari semua yang terjadi di dunia olah raga kita. Mulai dari Jor-Jor-an nya RCTI menayangkan siaran langsung Liga Italy hinggak Piala Dunia. Kita mungkin bangga karena kita adalah salah satu negara yang mempunya tontonan sepak bola yang boleh dikategorikan "Wah"

Tapi ingat.... setiap detik yang kita tonton adalah berarti "Uang Melayang" Padahal kalau saja kita mau lebih sedikit berhemat, kenapa kita nggak mati matian aja membeli hak siaran sepak bola kita sendiri. Memang sih kita banyak belajar dari cara mereka memainkan sepak bola atau mengelola sepak bola. Tapi apa mesti sampe sebanyak itu yang harus kita keluarkan hanya untuk sebuah tontonan yang belum tentu ada manfaatnya bagi rakyat kita.

Kita harus membayar Del Piero segitu mahalnya. :>

Wah.. kok komentarnya nyasar kemana mana ya.........???

Kayanya kita mesti perbaiki dulu deh ekonomi negara kita. Baru kita bisa mikirin prestasi.

Sekarang para pemain sepak bola kita aja kayanya mesti mikir gimana seandainya suatu waktu PSSI nggak sanggup lagi nyelenggarakan Liga Indonesia. Mereka mesti jual kemana keahlian mereka. Sementara untuk bermain di negara lain kita belum punya nilai jual.

Kecuali pemain sepak bola kita sekelas sama Ronaldo dan kawan-kawan. Mereka bermain di negara orang yang berarti mereka bakal membawa uang ke negara mereka bangsa 1 atau 2 juta Dollar setiap tahunnya.

Yah.............

Sekarang mending kita pikirin ekonomi dulu deh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar