Kamis, Februari 24, 2005

AUS'OPEN 2005 Marat Safin nyaris tak berdaya menghadapi Lleyton Hewitt di hadapan 543.000 penonton yang melantunkan lagu tradisional Australia, Waltzing Matilda. Kaki dan tangannya gemetar sehingga semua pukulannya salah. Ia langsung kehilangan set pertama 1-6 hanya dalam 24 menit di pertandingan final Minggu (30/1) WIB. Tapi itu hanya awal. Kemenangan spektakulernya atas master tenis Swiss, Roger Federer, jangan sampai tak berarti. Apalagi justru mempermudah jalan Hewitt untuk menjadi juara. Di awal set kedua, Safin berkali-kali memandang ke arah pelatihnya, Peter Lundgren yang asli Swedia. Ia begitu berarti. Lundgren dianggapnya mampu memberi kesejukan sehingga bisa mengurangi ketegangan dalam dirinya. Safin memulai set kedua dengan bermain bebas. Servisnya tidak patah. Bahkan, ia bisa mematahkan servis Hewitt. Dan memenangkan pula set itu dengan 6-3. Seterusnya dan seterusnya, Safin di atas angin dengan permainan yang bisa dikendalikan. Hewitt justru pontang-panting, dan Safin menang dengan dua kali melakukan servis as di gim terakhir set keempat, 6-4, 6-4. Safin berjuang relatif lebih mudah dibanding saat melawan Federer. Kini ia hanya butuh waktu 2 jam 50 menit, sedang saat melawan Federer hingga 4 jam 28 menit. Dalam rangka 100 tahun penyelenggaraan Australia Terbuka ini ia berhak atas Piala Norman Brookes Challenge yang diberikan oleh petenis termuda dan tertua yang pernah menjuarai Australia Terbuka, Ken Rosewall. Seperti yang dikatakan oleh Safin, bahwa di kesempatan ketiganya tampil di final Australia Terbuka, ia memiliki persiapan yang jauh lebih baik. Di final tahun 2002, ia masih terlalu muda untuk bisa memanfaatkan kesempatan. Di final tahun 2004 lalu, ia baru saja kembali dari perjalanan panjang cederanya. Kini memang saatnya. Hal ini diakui oleh Hewitt setelah kekalahannya. "Selamat untuk Marat (Safin). Anda adalah salah satu petenis terbaik di dunia, Anda juga telah mengalahkan petenis terbaik beberapa hari sebelum ini dan selanjutnya Anda memang berhak atas kemenangan ini. Tapi, saya akan mencoba kembali lagi tahun depan dengan langkah yang lebih baik," kata Hewitt dalam sambutannya. Kekalahan Hewitt di final ini, memang tak terlampau mengecewakan penonton. Karena, sebelum ini Hewitt tak pernah lebih baik melangkah dari babak keempat dalam delapan kali keikutsertaannya. Sementara itu, Safin mengatakan cukup terkesan dengan awal baik di tahun ini yang telah dilakukan Hewitt. "Saya juga menonton di TV, Anda begitu luar baisa saat melawan Rafael Nadal dan David Nalbandian. Anda sebenarnya juga mempunyai kesempatan untuk menang. Rasanya bagus sekali melihat perkembangan karier kami, dari perjumpaan pertama di Brisbane tahun 1999 hingga sekarang," kata Safin dalam sambutannya. Petenis Rusia ini juga tak lupa mengucapkan terimakasih pada penonton. "Walau saya tahu 90 persen dari Anda mendukung Lleyton (Hewit), tetapi saya tetap berterimakasih. Sampai tahun depan...." ... diambil dari : http://www.bolanews.com/tenis/9809.php

Marat Safin memang tampil luar biasa. dia sangat konsisten di aussie open '2005 kali ini, dan jadi juara. dia pertama kali menjadi perhatian ketika juara us open 2000, mengalahkan pete sampras di final, menandakan ada sesuatu yg istimewa pada pemain tsb, mengingat sampras masih termasuk cukup kuat saat itu, meski emang udah mulai tua ... hehehe. beberapa kali gua juga liat penampilan safin, dia tinggi besar, dan kesan waktu itu adalah tubuhnya yg tinggi besar ini membuat dia tampil lamban. sempet kesel liat dia maen suka mati sendiri (unforced errors), dan emosian. tapi ternyata di aussie open kali ini, dia tampil perkasa, senjata andalannya adalah pukulan2nnya yg powerfull dan terarah, terukur, dan nyaris tanpa cela di set kedua, ketiga dan terakhir. hewitt termasuk petenis yg "rajin", sama seperti juara bertahan roger federer yg dikalahkan safin di semifinal, tapi ternyata petenis dgn pukulan2 bertenaga seperti safin lah yg unggul kali ini. safin benar2 seperti raksasa, rajin bergerak, pukulan2 terarah dan cermat, ditambah bola2 kencang bertenaga, membuat hewitt berkali2 lari pontang panting tanpa bisa mengembalikan bola. safin bisa jaga emosi, bahkan ketika dia menang dia gak ngasih liat ekspresi berlebihan, padahal ini gelar grandslam keduanya ... luar biasa. dia memang seorang juara. gua rasa petenis favorit gua nambah lagi kali ini selaen roger federer, yaitu marat safin !

INGGRIS vs BELANDA Sementara itu inggris vs belanda pada pertandingan persahabatan berakhir 0-0. gua teler ketiduran mulu nontonnya, gak ada aksi2 mendebarkan, akhirnya bikin ngantuk. kedua tim tampil bagus, belanda bermain total football dgn posession yg baik, semua pemaen bergerak dan rajin mengejar bola, cuma sayangnya mereka tetep memerlukan seorang arjen robben sbg winger yg kali ini cedera, dan ruud van nistelrooy yg bernasib sama. robben & ruudtje bermain gemilang di euro 2004, dan sampe skarang di klub masing2 pun mereka tetep tampil hebat. kekurangan belanda kemaren itu adalah para gelandang yg masih kurang kreatif dlm menciptakan pergerakan yg membahayakan, dan kurang kreatif dlm membuat peluang...utk ini diperlukan seorang robben. dan kalo pun peluang ada banyak kemaren, finishing touch nya masih lemah ... dan utk ini diperlukan ruudtje. wajar kalo belanda tampil kurang menggigit, sebagian besar pemaen yg dipanggil benar2 muka baru, yg paling senior cuma edwin van der saar di bawah mistar gawang yg udah sering tampil di timnas sejak taon 1996, dan bek kiri giovanni van bronckhorst yg tampil sejak 1998. sisanya pemaen2 baru, kecuali johnny heitinga yg sudah tampil sejak euro 2004 lalu, dan mark van bommel yg sekali2 dipanggil, serta rafael van der vaart & roy makaay. gua harap performa belanda terus meningkat, paling enggak janji pelatih marco van basten bahwa belanda akan tampil bermain cantik dan menyerang sudah ditepati, tinggal memikirkan bagaimana caranya meraih kemenangan.

Senin, Februari 14, 2005

Flickr

This is a test post from flickr, a fancy photo sharing thing.