Kamis, Februari 21, 2002

Buat penikmat olahraga beladiri di Indonesia mungkin saat ini bisa jadi momen yang bagus dengan siaran Ultimate Fighting Championship (UFC). Kayaknya di BlogSport ini perlu juga diulas, ditanggapi, dikritik, atau dinikmati. Bagaimana sebenarnya UFC itu simak deh sedikit ulasan di bawah ini.



Keras, sedikit brutal namun jantan! Saking kerasnya, show ini bahkan sempat dikritik seorang senator AS. Toh, popularitasnya terus menanjak, terutama di mata pemirsa seantero jagat. Itulah UFC (Ultimate Fighting Championship), pertarungan para master beladiri yang belakangan ini ditayangkan TPI setiap Minggu malam. Tontotan UFC di televisi Indonesia, menarik karena kekerasannya.



Ciri khas UFC yang membedakannya dengan tayangan aksi beladiri lainnya adalah para partisipan berasal dari bermacam-macam disiplin, mulai dari gulat, karate, taekwondo, judo, jiujitsu, kempo, kungfu, kickboxing, sumo, hingga aikido.



Petarung yang mewakili jenis beladiri spesifik seperti sambo (Rusia), kapoera (Brasil), atau pencak silat (Indonesia), juga boleh bertarung di sini. Bahkan, bisa pula orang yang tak mengacu pada disiplin mana pun alias freestyle atau streetfighter. Seperti yang pernah ditayangkan beberapa waktu yang lalu, seorang pegulat sumo dari Jepang menghadapi jagoan tae kwon do. Jadi tinggal bagaimana kelihaian mereka dalam menjalani pertarungan tersebut untuk memenangkan pertarungan tersebut.



Dibandingkan dengan wrestling seperti WWF atau WCW yang terkesan dibuat-buat dan banyak "permainan sabun", dalam pertarungan UFC ini para petarung memang benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan yang dimilikinya untuk memenangkan pertarungan. Bahkan tak jarang cedera sering kali menimpa para petarung ini.



Uniknya, kebanyakan dari mereka tak hanya menguasai satu jenis beladiri dan merupakan mantan atlet amatir jempolan. Ambil contoh juara kelas berat Randy Couture yang di samping jago gulat juga piawai bertinju.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar