Lupakan penyisihan grup, saatnya memasuki tahap yang lebih menegangkan. Kalah berarti pulang, menang berarti maju, sejauh mana dapat melangkah. Kejutan tetap ada, ingat
Yunani yang datang dan mengambil piala juara dari para raksasa Eropa lainnya di pagelaran sebelumnya.
Kalaupun bisa disebut kejutan (atau malah
Kejutannya kejutan!) yaitu tersingkirnya juara bertahan
Yunani secara tragis, tidak mampu mendapat poin dari tiga pertandingannya di grup
tidak terlalu maut yang
hanya melibatkan tim yang susah berprestasi di turnamen tapi tetap dianggap tim
besar:
Spanyol, tim yang selalu hebat di kualifikasi namun hanya bisa
mengejutkan di turnamen sebenarnya:
Swedia, serta tim yang
tidak diharapkan karena telah menyingkirkan negara
penemu sepakbola modern yang sekarang banyak diidolai:
Rusia.
Swedia kemudian menemani
Yunani untuk pulang lebih awal.
Nah, lantas bagaimana dengan grup yang
maut bang...ged? Gimana ga maut, ada tiga tim juara Eropa di sini (plus 4 gelar juara dunia, kalau itu masuk hitungan,
but what the heck...) dan satu tim
ngeyel pisan:
Rumania, yang susah disuruh pulang. Buktinya, dua tim finalis piala dunia lalu (sekali lagi, sepertinya piala dunia tidak berarti apa-apa di sini) harus berebut tiket terakhir:
Italia-
Perancis, sambil mengemis pada tim lain:
Belanda.
Lalu, dua tim tuan rumah yang harus rehat lebih awal karena ditaklukkan lawan yang lebih mumpuni.
Swiss, di satu sisi, harus
Portugal dan
Turki -- yang akhirnya lolos -- serta
Cek. Di sisi lain,
Austria menghadapi
Kroasia dan tim paling diunggulkan di turnamen ini:
Jerman, serta tim yang juga akhirnya tidak lolos:
Polandia.
Lalu bagaimana kans para kontestan di perempat final? Hari ini kita akan menyaksikan pertarungan
terlalu dini antara
Portugal dan
Jerman.
Portugal lolos dari grup A dengan dua kemenangan meyakinkan serta
memberikan satu partai pada tuan rumah
Swiss. Barisan pertahanan mereka kurang teruji, kontras dengan serangan maut barisan penyerangnya.
Jerman sendiri kesulitan meramu serangan yang berujung pada sedikitnya gol pada fase grup. Kelemahan yang sangat tereksploitir saat melawan
Kroasia akan coba diulangi oleh
Portugal. Namun sebagai tim spesialis turnamen,
Jerman tidak akan kalah begitu saja. Perkiraan:
JERMAN,
perpanjangan waktu.
Turki akan mencoba melawan tim yang seimbang antara
skill individu dengan kolektivitas,
Kroasia. Pengalaman
Kroasia dalam meredam keunggulan teknik pemain
Jerman sangat berharga dalam menentukan langkah mereka selanjutnya. Partai yang seimbang, tidak mustahil diselesaikan dengan adu penalti. Perkiraan:
KROASIA,
waktu normal.
Belanda kembali diuji efektivitas serangannya lewat pertarungannya dengan arsitek yang sudah sangat mengenal pemain-pemain lawan,
Rusia dengan Guus Hiddink-nya. Keberanian
Rusia untuk bermain terbuka dan mendominasi cukup efektif, walaupun sempat tumpul di hadapan
Spanyol.
Belanda sendiri cukup teruji pertahanannya dengan hanya kebobolan 1 gol, bahkan saat melawan tim sekelas
Italia dan
Perancis. Kelemahannya hanya pada mental yang sering cepat puas. Jika pemain senior di kubu
Belanda mampu mempertahankan semangat juang tim, kemenangan bukan hal sulit. Perkiraan:
BELANDA,
waktu normal.
Italia melawan
Spanyol juga termasuk partai yang sangat disayangkan sudah harus terjadi seawal ini. Pertahanan
Italia mulai membaik, walaupun masih kesulitan dalam mempertajam serangan.
Spanyol sendiri dapat dikatakan mempunyai pasangan
striker yang terbaik dalam beberapa tahun belakangan, namun sering kesulitan dalam mengkreasikan serangan dari tengah lapangan. Kedua tim dapat menampilkan pertandingan yang berbeda dari apa yang sudah mereka tunjukkan sebelumnya. Perkiraan:
SPANYOL,
waktu normal.
(juga diposting di sini)