Piala Thomas masih punya kita
Indonesia mencatat sejarah baru di cabang Bulutangkis setelah lima kalinya secara berturut-turut membawa piala thomas ke tanah air. Prestasi ini bersanding dengan China untuk piala Ubernya. Prestasi yg membagakan ini tercatat setelah pada hari minggu kemarin (19/05) mereka mengalahkan Malaysia dalam putaran final thomas cup di Guang zhou, China.
Lewat perjuangan yang berat, terlihat dari skor yang ketat yakni 3-2, itupun penentuan juaranya terjadi di nomor ganda ke 3 antara Hendrawan berhadapan dengan Roslin Hasyim setelah kedudukan ketat 2-2.
Hendrawan, penentu kemenangan tim indonesia, yang menang atas Hashim Roslin 8-7, 7-2, 7-1 ketika diwawancarai Trans TV yang menyiarkan secara langsung final piala Thomas tersebut terlihat tak mampu menahan haru, terlebih waktu diungkapkan masalah yang sempat melilitnya seputar kewarganegaraannya. Karena itu Presiden Megawati Soekarnoputri pernah mengungkapkan keprihatinannya. Mega merasa heran, kenapa orang yang selama ini mati-matian membela Merah-Putih justru dipersulit mendapatkan status WNI-nya.
Tentu bukan hanya Hendrawan pahlawan Tim Thomas cup Indonesia ini. Seluruh pemain dan official menjadi kunci kemenangan lewat kekompakan dan dukungannya.
Perlu dicatat adalah pasangan trikus dan halim yang baru kali ini berpasangan ternyata mampu bermain secara kompak dan mampu mengatasi pasangan perlawanan pasangan malaysia. Sedangkan di tunggal kedua, antara Taufik hidayat - Lee Tseun Seng sempat diwarnai beberapakali protest oleh taufik, Protes pertama Taufik terjadi di set ketiga ketika kedudukan 4-2 untuk Lee. Taufik kesal karena smash-nya dinyatakan out, padahal jelas-jelas masuk. Saking kesalnya, sampai melemparkan raketnya ke udara ..tuing.
memang kelihatan sekali kejadian ini merugikan taufik dan tentu mempengaruhi konsentrasinya, walau sempat mengembalikan kepercayaan dirinya di set ke 4 yang dimenangkannya. Pada set penentuan, petaka buat Taufik terjadi lagi. Baru mulai, service Taufik dinyatakan tidak sah karena dianggap foult oleh wasit. Taufik langsung protes. Lucunya, wasit cuma berujar "I'm sorry... I'm sorry..."
akhirnya partai ini dimenangkan oleh Lee Tseun Seng 7-1, 5-7, 2-7, 7-2, dan 3-7.
Selamat deh...
Senin, Mei 20, 2002
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar