Selasa, Juni 14, 2005
Final Copa Italia leg 1, Inter Vs As Roma; 2-0
Huuu, Adriano menang atas As Roma, hebat juga dia. Mungkin dia kerahin semua kebisanya kemaren, soalnya di leg ke 2, Adriano dipastikan gak main krn harus membela Tim nas brasil. Sedangkan di AS Roma, Cassano malah tampil sebaliknya. Sering salah bola, jatoh lah, melenceng, telat lah aahh... Secara team As Roma bagus juga mainnya tadi malem, terutama Totti, bermain semangat, terus mancini juga oke, dibarisan pertahanan gua suprise juga, gak biasanya (lumayan) sebagus ini, biasanya kocar kacir, mungkin pengaruh Chivu yg bermain bagus walau corner kick biang goal ke 2 juga akibat kesalahan Chivu, hanya satu kesalahan tapi fatal!. Goal adriano juga gak bisa disalahin pemain2 belakng krn goal dibuat lewat jarak sejauh 35 meter!!! dan dari corner kick tadi.
Di separo babak 1, roma bener2 menguasai jalannya pertandingan, lalu mungkin bosen gak njebol2 juga tuh gawang toldo, serangan mengendur, dan inter berbalik menyerang.
Yang aneh dibabak ke dua Mancini diganti, padahal saat terakhir sblm diganti dia dan totti bikin degdegan kiper toldo, apa cedera? mungkin. Sedangkan masuknya Montella gantiin Virga bener2 bikin pusing belakang Inter. Sayang momen ini keburu abis setelah mancini keluar diganti pemain junior, gua lupa tapi mukanya masih culun bgt haha.
Sekedar catatan, Cass, yg baru aja didatengin legenda sepakbola -Maradonna- yang menyempatkan memberi nasehat nasehatnya berkaitan dengan emosinya, tadi malem ternyata gak bisa berlama-lama kalem, setelah gagal maning gagal maning, dia sepak itu tiang gawang|! hahaha! :) :D
Semakin berat deh buat Roma untuk bisa jadi juara copa italia, ketinggalan 2-0 dikandang pula.
Yah, tunggu aja di tgl 16 nanti, siaran langsung di AnTV, mungkin sekitar jam 02:30 pagi
Selasa, April 19, 2005
Kenapa Siaran Seria A raib ditengah jalan?
Ceritanya gini, bahwa tayangan Serie A di Indonesia hak siarnya dimiliki oleh distributor bernama Platinum. Mereka kemudian tawarkan tayangan ini ke beberapa tivi, akhirnya deal dengan SCTV tapi hanya separuh paket karena harganya mahal. Sisa separuhnya kemudian diambil Lativi dan TVRI.
Kemudian, Lativi dan TVRI kesulitan cari sponsor karena TVnya gak bonafid. Masuklah sebuah perusahaan lagi atau diistilahkan sebagai media buyer bernama Pro Ad. Fungsinya, Pro Ad akan berada ditengah. Artinya Platinum jual ke Pro Ad, baru dari situ ke stasiun TV dalam hal ini Lativi dan TVRI. Kenapa harus ada Pro Ad, karena perusahaan ini bisa bawa iklan, dalam hal ini Extra Joss untuk support siaran di kedua TV tersebut.
... Lancar?
Enggak. Karena ternyata pemegang hak siar di Italy keberatan dengan cara Platinum yang bagi2 siaran ke banyak TV. Mereka maunya exklusif ke satu TV, dan ambil komentator yang Inggrisnya sekalian. Karena ternyata mereka liat, di TVRI paket dimurahin lagi gak pake komentator Inggris tapi ngomong Indo. Mereka brentiin pengiriman gambar dari satelit.
Dampaknya, SCTV yang gak berkasus kena juga karena paket pemberhentian kirim gambar gak bisa setenggi2. Mesti semua siaran di stop. SCTV pun akhirnya tuntut Platinum karena mereka kehilangan duit banyak dari iklan yang membludak di siaran Serie A.
Cari jalan keluar, akhirnya katanya...katanya sih, Platinum ngalah mau ambil lagi paket dari pemegang hak siar di Italy walau mereka cuma bisa jual separo ke SCTV doang.
Gimana dengan Lativi dan TVRI. Bye2. Lativi pada dasarnya udah mo bangkrut dan TVRI juga gak hepi2 amat siarin Serie A karena selama ini mereka gak pernah kebagian big-match.
Tahun depan, Serie A akan ditawarkan exklusif ke satu siaran TV. Apakah RCTI minat? Kayaknya gitu. Cuma ada masalah baru, RCTI bergabung di kelompok media MNC yang membawahi RCTI, TPI dan TVG. Ternyata TPI masih ngutang banyak dari ketika mereka siarin La Liga beberapa tahun lalu. Dampaknya kebawa ke grup ini, sehingga RCTI akan kena getahnya walau yang di black-list adalah TPI.
Sumber: Dari sebuah milis dan Forum.
Kamis, Februari 24, 2005
AUS'OPEN 2005 Marat Safin nyaris tak berdaya menghadapi Lleyton Hewitt di hadapan 543.000 penonton yang melantunkan lagu tradisional Australia, Waltzing Matilda. Kaki dan tangannya gemetar sehingga semua pukulannya salah. Ia langsung kehilangan set pertama 1-6 hanya dalam 24 menit di pertandingan final Minggu (30/1) WIB. Tapi itu hanya awal. Kemenangan spektakulernya atas master tenis Swiss, Roger Federer, jangan sampai tak berarti. Apalagi justru mempermudah jalan Hewitt untuk menjadi juara. Di awal set kedua, Safin berkali-kali memandang ke arah pelatihnya, Peter Lundgren yang asli Swedia. Ia begitu berarti. Lundgren dianggapnya mampu memberi kesejukan sehingga bisa mengurangi ketegangan dalam dirinya. Safin memulai set kedua dengan bermain bebas. Servisnya tidak patah. Bahkan, ia bisa mematahkan servis Hewitt. Dan memenangkan pula set itu dengan 6-3. Seterusnya dan seterusnya, Safin di atas angin dengan permainan yang bisa dikendalikan. Hewitt justru pontang-panting, dan Safin menang dengan dua kali melakukan servis as di gim terakhir set keempat, 6-4, 6-4. Safin berjuang relatif lebih mudah dibanding saat melawan Federer. Kini ia hanya butuh waktu 2 jam 50 menit, sedang saat melawan Federer hingga 4 jam 28 menit. Dalam rangka 100 tahun penyelenggaraan Australia Terbuka ini ia berhak atas Piala Norman Brookes Challenge yang diberikan oleh petenis termuda dan tertua yang pernah menjuarai Australia Terbuka, Ken Rosewall. Seperti yang dikatakan oleh Safin, bahwa di kesempatan ketiganya tampil di final Australia Terbuka, ia memiliki persiapan yang jauh lebih baik. Di final tahun 2002, ia masih terlalu muda untuk bisa memanfaatkan kesempatan. Di final tahun 2004 lalu, ia baru saja kembali dari perjalanan panjang cederanya. Kini memang saatnya. Hal ini diakui oleh Hewitt setelah kekalahannya. "Selamat untuk Marat (Safin). Anda adalah salah satu petenis terbaik di dunia, Anda juga telah mengalahkan petenis terbaik beberapa hari sebelum ini dan selanjutnya Anda memang berhak atas kemenangan ini. Tapi, saya akan mencoba kembali lagi tahun depan dengan langkah yang lebih baik," kata Hewitt dalam sambutannya. Kekalahan Hewitt di final ini, memang tak terlampau mengecewakan penonton. Karena, sebelum ini Hewitt tak pernah lebih baik melangkah dari babak keempat dalam delapan kali keikutsertaannya. Sementara itu, Safin mengatakan cukup terkesan dengan awal baik di tahun ini yang telah dilakukan Hewitt. "Saya juga menonton di TV, Anda begitu luar baisa saat melawan Rafael Nadal dan David Nalbandian. Anda sebenarnya juga mempunyai kesempatan untuk menang. Rasanya bagus sekali melihat perkembangan karier kami, dari perjumpaan pertama di Brisbane tahun 1999 hingga sekarang," kata Safin dalam sambutannya. Petenis Rusia ini juga tak lupa mengucapkan terimakasih pada penonton. "Walau saya tahu 90 persen dari Anda mendukung Lleyton (Hewit), tetapi saya tetap berterimakasih. Sampai tahun depan...." ... diambil dari : http://www.bolanews.com/tenis/9809.php
Marat Safin memang tampil luar biasa. dia sangat konsisten di aussie open '2005 kali ini, dan jadi juara. dia pertama kali menjadi perhatian ketika juara us open 2000, mengalahkan pete sampras di final, menandakan ada sesuatu yg istimewa pada pemain tsb, mengingat sampras masih termasuk cukup kuat saat itu, meski emang udah mulai tua ... hehehe. beberapa kali gua juga liat penampilan safin, dia tinggi besar, dan kesan waktu itu adalah tubuhnya yg tinggi besar ini membuat dia tampil lamban. sempet kesel liat dia maen suka mati sendiri (unforced errors), dan emosian. tapi ternyata di aussie open kali ini, dia tampil perkasa, senjata andalannya adalah pukulan2nnya yg powerfull dan terarah, terukur, dan nyaris tanpa cela di set kedua, ketiga dan terakhir. hewitt termasuk petenis yg "rajin", sama seperti juara bertahan roger federer yg dikalahkan safin di semifinal, tapi ternyata petenis dgn pukulan2 bertenaga seperti safin lah yg unggul kali ini. safin benar2 seperti raksasa, rajin bergerak, pukulan2 terarah dan cermat, ditambah bola2 kencang bertenaga, membuat hewitt berkali2 lari pontang panting tanpa bisa mengembalikan bola. safin bisa jaga emosi, bahkan ketika dia menang dia gak ngasih liat ekspresi berlebihan, padahal ini gelar grandslam keduanya ... luar biasa. dia memang seorang juara. gua rasa petenis favorit gua nambah lagi kali ini selaen roger federer, yaitu marat safin !
INGGRIS vs BELANDA Sementara itu inggris vs belanda pada pertandingan persahabatan berakhir 0-0. gua teler ketiduran mulu nontonnya, gak ada aksi2 mendebarkan, akhirnya bikin ngantuk. kedua tim tampil bagus, belanda bermain total football dgn posession yg baik, semua pemaen bergerak dan rajin mengejar bola, cuma sayangnya mereka tetep memerlukan seorang arjen robben sbg winger yg kali ini cedera, dan ruud van nistelrooy yg bernasib sama. robben & ruudtje bermain gemilang di euro 2004, dan sampe skarang di klub masing2 pun mereka tetep tampil hebat. kekurangan belanda kemaren itu adalah para gelandang yg masih kurang kreatif dlm menciptakan pergerakan yg membahayakan, dan kurang kreatif dlm membuat peluang...utk ini diperlukan seorang robben. dan kalo pun peluang ada banyak kemaren, finishing touch nya masih lemah ... dan utk ini diperlukan ruudtje. wajar kalo belanda tampil kurang menggigit, sebagian besar pemaen yg dipanggil benar2 muka baru, yg paling senior cuma edwin van der saar di bawah mistar gawang yg udah sering tampil di timnas sejak taon 1996, dan bek kiri giovanni van bronckhorst yg tampil sejak 1998. sisanya pemaen2 baru, kecuali johnny heitinga yg sudah tampil sejak euro 2004 lalu, dan mark van bommel yg sekali2 dipanggil, serta rafael van der vaart & roy makaay. gua harap performa belanda terus meningkat, paling enggak janji pelatih marco van basten bahwa belanda akan tampil bermain cantik dan menyerang sudah ditepati, tinggal memikirkan bagaimana caranya meraih kemenangan.